Pasang Iklan Gratis

Elon Musk Ungkap Alasan Mundur dari Pemerintahan Donald Trump

 Elon Musk resmi mengakhiri masa tugasnya sebagai pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE) atau Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat pada 30 Mei 2025 lalu. 

Usai menanggalkan jabatannnya, Musk membeberkan alasan di balik keputusannya mundur dari pemerintahan Donald Trump tersebut.

Menurut bos perusahaan wahana antariksa SpaceX tersebut, dia tidak selalu sependapat dengan Trump. Namun Musk tidak merinci lebih lanjut tentang apa saja yang membuat dirinya dengan Trump tak sejalan.

"Bukan saya selalu setuju dengan semua hal di pemerintahan. Maksudnya, saya sepakat dengan banyak hal yang dilakukan pemerintah. Namun, kami memiliki padangan yang berbeda," kata Elon Musk dalam program CBS Sunday Morning, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari New York Post, Selasa (3/6/2025).

"Ada hal-hal yang tidak saya setujui sepenuhnya. Namun sulit untuk mengungkapkannya dalam sesi wawancara karena akan menimbulkan perselisihan," lanjut orang terkaya di dunia tersebut versi Bloomberg itu.

Salah satu kebijakan Trump yang berlawanan dengan pandangan Musk yaitu soal tarif impor. Menurut pemilik X (dulu Twitter) ini, tarif impor selalu berdampak pada banyak hal.

Karena itu, dia tidak sepakat dengan kebijakan tersebut, walaupun pada akhirnya dia menyerahkan urusan itu ke presiden AS karena bukan wewenangnya.

Selain itu, Musk juga merasa kecewa dengan kebijakan fiskal pemerintahan Trump, khususnya soal Rancangan Undang-Undang (RUU) "Big Beautiful BIll".

Elon Musk mengkritik RUU tersebut karena berpotensi membebani anggaran negara, bertolak belakang dengan misi DOGE yang berusahan melakukan efisiensi.

Musk pun bercerita bahwa ia sempat mengalami "stuck" atau terjebak dalam suatu kondisi, sehingga ia enggan mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan pemerintahan.

Hal lain yang diungkapkan Elon Musk dalam wawancara yang sama yaitu tentang reaksi keras dari berbagai pihak terkait kebijakan efisiensi yang dikeluarkan DOGE. Sejak DOGE dibentuk, banyak kebijakan kontroversial, seperti pemangkasan pegawai dan anggaran.

"DOGE menjadi kambing hitam untuk banyak hal. Jika ada pemangkasan, baik nyata maupun wacana, semua orang akan menyalahkan DOGE," ujar Musk.

Kini Musk sudah terlepas dari berbagai dinamika dalam pemerintahan AS itu. Selanjutnya, dia memilih untuk kembali fokus menjalankan perusahaan miliknya.

Fokus ke Tesla dan SpaceX

Dalam sesi earning call Tesla pada 22 April lalu, Musk telah memberi sinyal akan kembali fokus menjalankan perusahaannya, termasuk Tesla dan SpaceX. 

"Mulai bulan depan, saya akan mengalokasikan lebih banyak waktu saya untuk Tesla, ketika sebagian besar tugas di DOGE sudah paripurna," ujarnya saat itu. 

Presiden Trump sendiri sebelumnya sudah memberi isyarat bahwa masa tugas Musk tidak akan diperpanjang. 

"Saya rasa, dia orang yang luar biasa. Tapi, saya pikir dia punya perusahaan besar untuk dijalankan. Dan karena itu, dia akan kembali (berbisnis)," ujar Trump. 

Adapun DOGE dibentuk sebagai bagian dari janji kampanye Trump untuk memangkas birokrasi dan pengeluaran pemerintah.

Departemen ini bertugas mengembangkan rencana aksi untuk menghilangkan penipuan dan pemborosan anggaran dalam enam bulan pertama.

Musk menjabat sebagai "pegawai khusus pemerintah", sesuai regulasi dari Departemen Kehakiman AS, yang menetapkan masa kerja maksimal 130 hari dalam setahun untuk posisi tersebut. 

0 Response to "Elon Musk Ungkap Alasan Mundur dari Pemerintahan Donald Trump"

Posting Komentar