Usai Perang Iran-Israel, Hacker Ancam Sebarkan Isi Email Orang Dekat Trump
Sejumlah hacker atau peretas yang terkait dengan Iran mengancam akan membocorkan lebih banyak email dari lingkaran dekat Presiden AS Donald Trump.
Dalam perbincangan via daring dengan Reuters pada Minggu (29/6/2025) dan Senin (30/6/2025), kelompok hacker yang menjuluki diri sebagai Robert mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar 100 gigabyte email dari akun orang-orang dekat Trump.
Sejumlah hacker atau peretas yang terkait dengan Iran mengancam akan membocorkan lebih banyak email dari lingkaran dekat Presiden AS Donald Trump.
Dalam perbincangan via daring dengan Reuters pada Minggu (29/6/2025) dan Senin (30/6/2025), kelompok hacker yang menjuluki diri sebagai Robert mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar 100 gigabyte email dari akun orang-orang dekat Trump.
Robert mengemukakan kemungkinan untuk menjual materi tersebut tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut dan tidak menjelaskan isi email tersebut.
Jaksa Agung AS Pam Bondi menggambarkan ancaman tersebut sebagai serangan siber yang tidak bermoral.
Direktur FBI Kash Patel mengatakan, siapa pun yang terkait dengan segala jenis pelanggaran keamanan nasional akan diselidiki sepenuhnya dan dituntut sesuai hukum yang berlaku.
Sementara itu, Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS atau CISA menyebutkan, serangan siber tersebut tidak lebih dari sekadar propaganda digital dan targetnya bukanlah suatu kebetulan.
"Ini adalah kampanye kotor yang direncanakan untuk merusak Presiden Trump dan mendiskreditkan pegawai negeri terhormat yang mengabdi pada negara kita dengan penuh keistimewaan," tulis CISA di X.
Halligan, Stone, dan perwakilan Daniels tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak membalas pesan yang meminta komentar. Teheran sebelumnya membantah melakukan spionase siber.
Sebelum ini, Robert sempat muncul pada bulan-bulan terakhir kampanye presiden 2024, ketika mereka mengeklaim telah membobol akun email beberapa sekutu Trump, termasuk Wiles.
Para hacker yang tergabung dalam kelompok tersebut kemudian mendistribusikan email kepada jurnalis.
Reuters sebelumnya telah mengautentikasi beberapa materi yang bocor, termasuk email yang tampaknya mendokumentasikan pengaturan keuangan antara Trump dan pengacara yang mewakili mantan kandidat presiden Robert F Kennedy Jr yang sekarang menjadi menteri kesehatan Trump.
Materi lainnya termasuk komunikasi kampanye Trump tentang calon-calon dari Partai Republik dan diskusi tentang negosiasi penyelesaian dengan Daniels.
Meskipun dokumen yang bocor tersebut memang mendapat beberapa liputan tahun lalu, dokumen tersebut tidak mampu mengubah hasil pemilihan presiden AS yang dimenangkan Trump.
Kementerian Kehakiman AS dalam dakwaan September 2024 menuduh Garda Revolusi Iran menjalankan operasi peretasan Robert.
Dalam percakapan dengan Reuters, para peretas menolak untuk menanggapi tuduhan tersebut.
Setelah pemilihan Trump, Robert mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada lagi kebocoran yang direncanakan.
Perang Iran-Israel
Pada bulan Mei, Robert sempat mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sudah pensiun.
Namun, kelompok tersebut melanjutkan komunikasi setelah perang Iran-Israel yang diakhiri dengan gencatan senjata setelah jual-beli serangan udara selama 12 hari.
Dalam pesan minggu ini, Robert mengatakan mereka sedang mengatur penjualan email curian dan ingin Reuters menyiarkan bocoran tersebut.
Pakar American Enterprise Institute Frederick Kagan mengatakan, Teheran mengalami kerusakan serius dalam konflik tersebut dan mata-matanya kemungkinan mencoba membalas dengan cara yang tidak menarik lebih banyak aksi AS atau Israel.
"Penjelasan standarnya adalah bahwa setiap orang telah diperintahkan untuk menggunakan semua hal asimetris yang mereka bisa yang tidak mungkin memicu dimulainya kembali aktivitas militer besar Israel atau AS," kata Kagan.
Dia menambahkan, membocorkan lebih banyak email tidak mungkin mengarah kepada aksi militer.
0 Response to "Usai Perang Iran-Israel, Hacker Ancam Sebarkan Isi Email Orang Dekat Trump"
Posting Komentar