Konsumsi Daging Berefek Buruk untuk Otak Simak Penjelasanya
Daging merah yang disukai banyak orang ternyata memiliki efek samping untuk kesehatan otak. Setelah dilakukan banyak penelitian terkait, begini penjelasan ahli.
Daging merah yang berasal terutama dari sapi sering diandalkan sebagai asupan protein utama. Padahal banyak jenis daging yang dapat dikonsumsi manusia seperti unggas, ikan, dan masih banyak lainnya.
Daging juga menjadi makanan populer yang punya banyak penggemar. Apalagi ketika disajikan sebagai hidangan barbeque dengan pelengkapnya yang komplet.
Ternyata di balik kelezatan daging dan olahannya, ahli gizi punya pandangan lain. Ada beberapa penemuan yang diungkap berdasarkan efek samping dari konsumsi daging.
Science Daily (15/1) mempublikasi penemuan terbaru dari penelitian ahli terhadap konsumsi daging merah. Adapun secara spesifik daging yang dimaksud ialah olahan seperti bacon, hot dog, sosis, salami, dan berbagai daging dengan proses pengolahan yang tinggi.
Ada 133.771 partisipan yang kemudian dibagi menjadi tiga kelompok dalam pengamatan tersebut. Semuanya dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kondisi penyakit bawaan yang diidap sejak awal.
Adapun kelompok yang telah ditentukan akan diberi hidangan daging merah utuh dan daging merah olahan. Pada kelompok berisi konsumen daging merah utuh ditemukan bahwa tidak adanya pengembangan risiko demensia.
Tetapi ada laporan yang berbeda dari grup yang diberi asupan daging merah olahan. Ditemukan adanya peningkatan 14% dari kelompok yang mengonsumsi daging olahan rata-rata 0,25 porsi per hari.
Selain demensia, ada penurunan kognitif yang cukup signifikan pada hampir semua kelompok. Pada kelompok partisipan yang hanya mengonsumsi daging merah utuh ditemukan penurunan kognitif hingga 16%.
Penilaiannya berdasarkan dari hasil tes mengingat dan menyelesaikan masalah yang dilakukan. Namun ditemukan asupan makanan yang dapat mengatasi penurunan kognitif tersebut.
Para peneliti mencoba mengganti asupan daging dengan biji-bijian dan kacang-kacangan utuh. Hasilnya ditemukan risiko penurunan kognitif yang lebih rendah hingga 19%.
"Mengurangi asupan daging merah pada seseorang dengan menggantinya berupa protein nabati dapat menjadi acuan untuk menangkal penurunan kesehatan kognitif," ujar Dong Wang juru bicara dalam penelitian yang dilakukan.
Jurnal yang dilakukan oleh American Academy if Neurology dan didukung National Institutes of Health disebut oleh Wang, masih butuh pendalaman. Alasannya dikhawatirkan hasilnya hanya berdampak pada ras, jenis kelamin, dan kondisi biologi terbatas dari partisipannya saja.
0 Response to "Konsumsi Daging Berefek Buruk untuk Otak Simak Penjelasanya"
Posting Komentar